Rabu, 10 Agustus 2016

Ngesex Dengan Adik Tiri

Ngesex Dengan Adik Tiri - Namaku Hans. Aku adalah seorang pria dengan tinggi 188 Cm dan berat 80 Kg. Aku memiliki tubuh yg padat berisi dan wajah yg lumayan tampan sehingga membuat banyak para gadis tertarik padaku.
Awal cerita sex terbaru ini ketika Ayah ku memutuskan untuk menikah lagi setelah 5 tahun menduda karena ibu kandungku meninggal dalam kecelakaan mobil. Ayahku adalah seorang pengusaha sukses di kota pahlawan Surabaya ini. Sebenarnya cukup mudah bagi ayahku mencari pengganti ibuku. Tetapi karena cintanya yg besar pada ibu, maka baru 5 tahun kemudian ayah mau menikah lagi.

Aku yg merasa kasihan pada ayahku menyetujui keputusannya untuk menikah lagi dengan seorang janda beranak satu. Wanita tersebut bernama Desy dan anaknya Adel. Ketika aku bertemu dengan calon ibu tiriku aku sangat menyukainya sebab telah lama aku mendambakan sosok seorang ibu yg aku temukan dalam sosok seorang Desi. Dan aku juga sudah lama menginginkan seorang adik. Apalagi melihat calon adik iparku yg ceria dan menggemaskan. Betapa bahagiannya hidupku nanti.
Setelah ayah menikah hidupku memang bahagia bersama ibu dan tiriku. Aku yg pada waktu itu baru kelas 2 SMP senang sekali bermain bersama adik tiriku Adel yg pada waktu masih duduk di kelas 4 SD.Tetapi kebahagiaan itu berubah ketika akhirnya ayah dan ibu tiriku bercerai 4 tahun kemudian yg disebabkan ayahku yg berselingkuh dengan sekretaris di kantornya. Aku benar-benar nggak rela harus kehilangan seorang ibu kembali. Aku selalu menyalahkan ayah sehingga ibu pergi membawa Adel adik tiriku.
Walau kini kami berada di tempat yg berbeda aku di Surabaya sedangkan ibu tiriku di Malang. Setiap akhir bulan aku pergi mejenguk ibu tiriku. Dan ibu tiriku sangat senang dengan kedatanganku. Dia masih mau menerimaku di rumahnya.
Aku masih tdk bisa memaafkan ayahku yg berselingkuh. Hal ini membuat aku menjadi pria yg Bengal di luar rumah tetapi sopan di dalam rumah. Bahkan ketika aku lulus SMA dan akan masuk perguruan tinggi di Bandung aku secara sembunyi-sembunyi menyewa sebuah vila dan mengajak teman-temanku pesta Miras dan Sex. Sex memang bukan hal baru bagiku. Sex pertamaku adalah dengan guru BP SMA-ku sebagai “Uang Suap” karena dia mengetahui sifat bengalku. Aku sih tdk menyesal melakukan tersebut dengan guruku. Disamping guru BP-ku cantik, juga karena aku ingin merasakan yg namanya sering disebut orang sebagai sorga dunia. Bahkan selama aku sekolah di SMA itu aku menjadi “teman tidur” guru BP-ku.
Memasuki masa kuliah, tingkah lakuku semakin tdk terkendali. Sex dan miras sudah menjadi bagian hidupku. Apalagi aku tinggal sendiri disebuah rumah kontrakan yg diberikan ayah kepadaku. Dalam satu semester aku memiliki memiliki 2 sampai 3 orang pacar resmi dan 4 sampai 5 orang “teman tidur”. Dan setiap malam selalu ada wanita yg menemani aku di kontrakan untuk melayani nafsu sex-ku.
Pacar resmiku pun sudah aku nikmati tubuhnya. Dan setiap semester aku berganti-ganti pasangan yg sudah pasti aku nikmati tubuh mereka di atas ranjang. Aku melakukan hal ini karena aku mencari seorang wanita yg memang tulus mencintai aku. Sedangkan selama ini mereka mereka bilang cinta padaku padahal mereka hanya inginkan uangku karena memang selama kuliah bisa dibilang uangku tdk terbatas. Keadaan ini membuat teman-teman menjuluki aku sebagai Don Juan anak tehnik.
Setelah lulus kuliah aku diterima bekerja di suatu perusahaan kontraktor terkenal di Surabaya. Walau aku kembali ke Surabaya aku tdk mau tinggal bersama ayah. Aku memutuskan untuk membeli apartemen. Dengan uang sisa kuliahku dan sedikit bantuan dana dari ayahku. Bukan rasa kecewa terhadap ayah yg menyebabkan aku tdk mau tinggal dengan dia tetapi aku ingin mandiri. Aku telah memaafkan ayahku dan ayah pun menyetujui keinginanku untuk mandiri.
Sejak bekerja aku tdk lagi mengkonsumsi miras berlebih seperti waktu kuliah, tetapi petualangan sex-ku terus berlanjut. Sudah banyak wanita yg menjadi korbanku. Terutama mereka yg sering clubbing di diskotik-diskotik besar. Kenikmatan demi kenikmatan aku rasakan tetapi semua itu semu karena aku tidask mendapatkan cinta didalamnya.
Suatu hari sekitar jam 2 siang, telepon apartemenku berdering. Dan ketika kuangkat ternyata ibu tiriku yg menelepon. Oh, bagaimana aku bisa lupa dengan ibu tiriku ini, selam ini aku jarang dan bahkan tdk pernah lagi menelepon beliau. Padahal beliau adalah orang yg bisa menjadi tempat aku curhat.
Ibu tiriku menelepon untuk meminta ijin agar anaknya Adel bisa tinggal di rumahku, karena Adel diterima di jurusan kedokteran di PTN yg terkenal di Surabaya. Aku merasa bahagia karena bisa bertemu dengan adik tiriku yg lucu dan menggemaskan. Aku langsung menerima permintaan ibu dengan senang hati karena aku jadi ada teman di apartemen selain itu juga aprtemenku (Orang barat bilang sih penthouse) yg memiliki tiga kamar tdk terasa kosong. Apartemenku memiliki 1 kamar utama, 1 kamar tamu dan 1 kamar berukuran kecil yg menjadi tempat tidurku.
Satu minggu kemudian bel apartemenku berbunyi. Aku tau itu pasti Adel, Karena ibu bilang bahwa Adel akan datang satu minggu lagi, Aku membayangkan Adel yg lucu dan menggemaskan yg menjadi teman bermain waktu kecil.Aku buka pintu dan terkejut. Dihadapanku berdiri seorang wanita cantik bertubuh lanngsing, putih mulus, dengan payudara yg agak menyembul (padahal baju yg dipakai sudah agak longgar), dengan rambut pendek yg memperlihatkan lehernya yg indah. Benar-benar menggugah birahi setiap pria.
“Hai mas Hans . Apa kabar?” sapanya tdk menghilangkan sikap kekanak-kanakannya.
“Adel.. Kamu Adel?” Tanya ku heran.

Dia hanyu menganggukan kepala.
“Wah….. terakhir lihat kamu masih kecil dan suka nangis. Sekarang sudah jadi bidadari” pujiku kepadanya
“Ah… Mas Hans bisa aja”

Aku persilahkan dia masuk ke apartemen, dia terkagum-kagum akan suasana aprtemenku yg memang mewah menunjukan bahwa pemilik apartemen adalah seorang pria jantan.
“Wah….. Apartemennya bagus banget”
“Ah… gubuk seperti ini kok dibilang bagus” jawabku merendah dengan menyebut apartemenku sebagai gubuk.

Kemudian aku tunjukan kamarnya yg berada di kamar utama. Dia sedikit malu ketika mengetahui bahwa kamar yg akan ditempatinya lebih besar dari kamarku. Dia minta tukar kamar tetapi aku menolak. Kemudian Adel berjalan kearah kamar mandi yg memang jadi satu dengan kamar utama tersebut. Cukup lama Adel di dalam kamar mandi itu dan setelah keluar dia tersenyum sambil menyembunyikan sesuatu dibelakang punggungnya,
“Hehehe……. Ternyata mas Hans nakal juga ya” kata Adel tiba-tiba
“Apa maksudmu?”
“Udah deh nggak usah pura-pura nggak ngerti”
“Aku benar-benar nggak ngerti”
“Kalau begitu ini punya siapa ?” jawab Adel sambil mengeluarkan benda yg dia sembunyikan di balik punggungnya.

Bagai tersambar petir 100 kali aku melihat benda yg dibawa Adel. Sebuah celana dalam dan BH hitam berenda.
“Mampus aku. Aku kok bisa lupa balikin benda itu ke Cindy” kataku dalam hati.
Cindy adalah salah satu staff personalia di kantorku. Dia yg biasa disebut orang hypersex. Kalau bercinta dengan dia nggan bisa Cuma 2 kali orgasme. Harus minimal 5 kali orgasme.
“Eeengg…..Eengg…. Itu punya teman aku. Lupa belum aku kembalikan. Soalnya 2 hari yg lalu ada meeting dadakan disini sampai malam. Jadi dia numpang tidur disini” Jawabku berbohong.
“Numpang tidur atau numpang ditiduri. Nggak usah bohong deh. Adel maklum kok. Mas Hans -kan udah dewasa emang sudah waktunya kok ngelakuin hal-hal begitu” Jawab Adel.

Dan hari itu kami habiskan dengan ngobrol melmpiaskan rasa kangen kami berdua. Saat itu aku baru mengenal Adel yg baru yg berbeda dengan Adel yg dulu. Adel yg sekarang tdk jauh berbeda dari aku. Dia juga adalah seorang petualang sex. Dia sering hunting cowok di club-club atau vila dekat kota malang. Dia menceritakan bahwa keprawanannya direnggut oleh pacarnya waktu SMP. Tapi lama kelamaan dia jadi ketagihan ngesex.
“Emang mama tau kelakuanmu?” tanyaku heran
“Ya ennggak lah. Bisa dibunuh aku kalau mama tau”
“Terus kamu nggak takut hamil?”
“Halooo. Jaman sekarang gitu loh. Masa takut hamil. Aku sering minum pil anti hamil” jawabnya

Sejak saat itu kami berdua hidup dengan bebas dan hanya ada satu aturan bahwa Adel tdk boleh mengganggu privasi –ku dan begitu juga sebaliknya. Kami sering membawa pasangan kami ke apartemen untuk memuaskan nafsu kami. Bahkan belum satu bulan Adel kuliah dia sudah bisa gaet kakak kelasnya ke atas ranjang. Emang hebat adik tiriku ini.
Tetapi lama-kelamaan ada perasaan lain dihatiku. Perasaan sayang dan takut kehilangan dia. Aku mengakui kalau aku telah jatuh cinta kepadanya. Setiap kali cowoknya datang dan bercumbu dengan dia, ada perasaan cemburu dihatiku.

Sekitar satu setengah tahun kemudian, ketika itu hujan telah sering mengguyur kota Surabaya, Adel pulang dari kampus dengan raut wajah yg aneh. Adel yg biasanya ceria sekarang terlihat sedih. Adel langsung masuk kedalam kamar. Sebagai kakak aku ingin tau apa yg terjadi pada adik tiriku ini langsung mengetuk pintu kamar Adel. Setelah sekian lama mengetuk pintu dan tdk ada respon, aku akhirnya memaksakan diri masuk kedalam kamar.
Aku melihat Adel yg sedang duduk termenung dengan kedua kakinya dilipat sehingga siku kakinya menempel pada dagunya dan beberapa butir air mata jatuh menelusuri pipinya. Aku mendekati Adel dan memeluknya dengan penuh kasih sayang serta bertanya apa yg terjadi pada dirinya.
Adel menceritakan kepadaku semua maslahnya yg ternyata bahwa dia baru saja diputusin sama cowoknya. Dia sedih karena ini pertama kalinya dia diputusin sama cowok. Biasanya dialah yg memutuskan hubungan dengan cowok-cowoknya.
Sebagai seorang kakak aku mencoba untuk menghiburnya. Tetapi bukannya rasa terima kasih yg aku dpat malah dia semakin marah kepadaku.

“Mas Hans sih gampang ngomong seperti itu. Mas Hans kan nggak ngerasain apa yg Adel rasakan” Bentak Adel
“Siapa bilang aku nggak bisa ngerasain kesusahanmu. Kamu tau nggak kenapa hampir seminggu ini mas nggak bawa cewek mas ke sini? Mas udah nggak punya cewek lagi. Cewek mas semuanya juga ninggalin mas. Mereka enak setelah mendapatkan sedikit harta dari mas, langsung ditinggal kawin sama laki lain” Jawabku nggak mau kalah.

Sejenak kami berdua terdiam merenungkan apa yg terjadi pada hidup kami. Yah, mungkin ini adalah karma bagi kami yg sering seenaknya sendiri ganti-ganti pasangan tanpa memikirkan perasaan pasangan kami. Tetapi tdk lama kemudian kami saling pandang dan tertawa bersamaan.
“Kok bisa ya kita bisa senasib seperti ini?” Tanya Adel
“Iya, ya. Mungkin kita emang udah jodoh. Senang sama-sama, susah juga sama-sama. Eh, gimana kalau kita cari makan aja diluar. Dari pada kita disini bete mikirin pacar kita yg kurang ajar”
“Wah boleh juga tuh. Tapi mas Hans yg traktir ya”
“Oke”

Akhirnya kami keluar apartemen untuk mencari makanan disekitar jalan MayJend yg memang banyak terdapat penjual makanan yg murah tapi enak. Setelah makan kami kembali ke apartemen dengan sebuah wine yg telah kami beli sebelumnya di restortan tempat kami makan.
Sesampainya di apartemen aku langsung membuka wine dan duduk di ruang tengah bersama Adel. Kami minum Wine itu sambil melihat acara Discovery Channel yg menaygkan beberapa macam binatang di Afrika dan mengobrol. Tak terasa bahwa kami telah menghabiskan 1 botol wine berdua. Arah pembicaraan kami pun semakin kacau. Setiap pembicaraanku yg mengarah ke masalah sex selalu ditanggapinya. Perasaan hangat menjalar di sekujur tubuh kami. Sentuhan-sentuhan kulit kami terasa sensitive sekali.
Setiap dia menepuk pundakku dikala aku membuat suatu joke, menjadi terasa membangkitkan nafsu birahiku. Kami duduk semakin rapat hingga aku dapat memeluk tubuhnya. Dan entah siapa yg mulai kami telah ada dalam suatu percumbuan yg panas. Adel mencium bibirku dengan lindahnya dia masukan ke dalam mulutku. Aku yg mendapat serangan seperti itu segera merespon ciumannya sambil tanganku mulai bergerilya di sekwilda (Sekitar wilayah dada)-nya.
“Adel kita pindah ke kamar yuk” ajakku sambil mengulurkan tangan untuk membantu Adel bangkit.
Adel hanya mengangguk sambil mengulurkan tangan sebagai pertanda dia menyetujui ajakanku.
Sesampainya di dalam kamar, aku membaringkan tubuh Adel di tempat tidur. Aku mulai mencium bibir tipisnya dengan lembut. Tangan ku tdk tinggal diam. Tanganku mulai meremas payudaranya yg masih tertutup T-shirt ketatnya.
“Mmmhhhh……” desah Adel didalam mulutku.
Aku mulai melepas T-shirt ketatnya berserta BH-nya. Payudara Adel aku remas lembut. Kulitnya yg halus dan payudaranya yg 36 B semakin membakar birahiku. Aku semakin tdk kuat menahan nafsuku lagi. Akhirnya aku buka seluruh pakaiannya dan melepas pakaianku sendiri.
Sesaat aku tertegun melihat tubuh Adel yg telanjang didepanku. Ini pertama kalinya aku melihat tubuh Adel dalam kondisi telanjang total. Terhampar dihadapanku Tubuh Adel yg putih-mulus dan seksi yg dihiasi oleh payudara 36 B dengan puting yg mungil. Sedangkan kemaluan Adel yg gundul tampak menonjol dibagian bawah perutnya.
“Tubuhmu benar-benar indah Adel” pujiku kepada Adel.
Aku memulai kembali remasanku pada payudaranya sambil menciumi bibirnya, yg kemudian berpindah ke telinganya kemudian merambat turun ke lehernya dan tengkuknya. Tanganku di payudaranya pun tdk hanya meremas tetapi juga memilin –milin putting Adel. Aku mulai mencium payudara Adel, mengulum, menjilat putting Adel. Julai mengeliat dan langsung memeluk tubuhku. Gairahku semakin meningkat ketika melihat Julai tampak menikmati saat payudaranya aku permainkan. Tangan Adel tdk tinggal diam. Tanganya mengelus dan mengocok kontolku dengan lembut.
“Aaahhh…. Enak banget Adel, terusin sayang” erangku merasakan kenikmatan.
Perlahan aku mulai menurunkan posisi badanku hingga kini menghadap tepat di depan memek gundulnya. Aku hanya meneguk ludah menyaksikan memek Adel yg sangat merangsang. Ini adalah memek terindah yg pernah kulihat” gumamku dalam hati. Tanganku mulai mengelus-elus bibir memeknya. Adel semakin melebarkan kakinya sehingga memeknya semakin terbuka lebar. Tanpa menunggu lama lagi akupun mulai memainkan dan menjilat memeknnya terutama dibagian daging menonjol di dalam memeknnya.
“Ah… Ooooohhhh…. Enak mas, Uuuhhh…..jilat terus mas” Adel mendesah semakin kuat, goyangan badannya semakin terasa.
“Ooooohhh…. Mas…. Aku pingin kontolmu, mmmhhh….. Please….”

Mendengar permintaanya tersebut aku membaringkan tubuhku disebelah Adel sementara Adel langsung menindih tubuhku dengan posisi 69. Adel mengocok kontolku yg semakin lama semakin tegang.
“Ooohhh….. Sayang enak banget” lenguh-ku merasakan kenikmatan yg tiada taranya. Tdk lama kemudian aku merasakan kontolku terasa hangat. Ternyata Adel sudah mengulum kontolku ke dalam mulutnya. Adel mengulum kontolku dengan ritme yg pelan tetapi terasa sekali pergesekan kontolku dengan dinding-dinding mulutnya.
Aku yg tdk mau kalah mulai menjilati memek Adel dengan sedikit bantuan dari tanganku yg mencoba mengocok memeknya. “Uuuhhh… mas … enak mas…. Terus jilati klitorisku mas” erang Adel begitu melepas kontolku dari mulutnya.
Kurang lebih 10 menit kemudian, “Uuuhhh…. Mas…. Sedikit lagi mas…. Aku mau keluar….”
“Tahan….. sayang, aku ……juga mau…… keluar…….” Balasku. Jilatan serta kocokanku didalam memeknya semakin lama semakin cepat, begitupun kuluman Adel pada kontolku. Dan tdk lama kemudian aku merasakan tubuh Adel menegang dan memeknnya yg mengalirkan cairan yg begitu banyak. Aku langsung meminum cairan orgasme Adel. Begitu terasa hangat dan nikmat. Ini adalah pertama kalinya aku meminum cairan orgasme wanita. Sebelumnya aku tdk pernah mau meminum cairan tersebut.

Entah kenapa aku ingin merasakan cairan orgasme Adel.
Adel masih mengulum kontolku. Bahkan gerakannya makin tdk teratur.
“Oooohhhh sayang… aku…. Keluar….. Aaahhhh……”
Creeettt…. Creeetttt….. Creeeeettttt….. Menyemburlas seluruh spermaku kedalam mulut Adel yg langsung di telannya sampai habis. Bahkan dia tdk langsung melepas kontolku. Ditunggunya kontolku sampai mengecil.
“Wooww…… kamu benar-benar hebat sayang. Aku belum pernah ngalami orgasme seperti ini”
Adel hanya tersenyum hambar ke arahku.
“Ada apa sih sayang ? “ tanyaku heran kepada Adel. Aku memluk tubuh telanjangnya dari belakang.
“Mas. Kita seharusnya nggak ngelakuin ini”
“Kenapa sayang ?”
“Mas Hans kan kakakku. Apa jadinya kalau orang tau apa yg sudah kita perbuat. Apalagi kalau mama dan papa tau”

“Kamu nggak usah khawatir. Nggak akan ada yg tau kalau kita nggak beri tau mereka. Memang aku adalah kakakmu, tetapi kita nggak ada hubungan darah. Aku adalah kakakmu hanya karena status bukan hubungan darah. Dan sebenarnya aku sudah jatuh cinta sama kamu waktu kamu datang ke sini. Aku tdk bisa berbuat apa-apa. Aku tdk bisa memelukmu, menciummu dan mendekapmu dengan mesra. Karena kau adikku. Aku hanya bisa memendam, dan melampiaskan kepada teman-teman wanitaku. Bahkan ketika kau bersetubuh dengan pacarmu, ada perasaan cemburu dalam diriku” Kataku menjelaskan secara jujur kepada Adel.
Adel terlihat sedikit terkejut akan pengakuanku.
“Mas Hans cinta sama aku ?”
“Sangat”

Dia terdiam sejenak, kemudian dia berkata
“Kenapa mas Hans ngak bilang dari dulu. Aku sebenarnya juga cinta sama mas Hans sejak dari kecil. Aku mengagumi sifat mas Hans yg begitu sayang sama aku. Aku jadi begini juga karena aku nggak mungkin bisa jadi pacar mas Hans . Karena aku takut kalau aku ungkapkan mas Hans menolak aku karena aku adik mas Hans , terus sikap mas Hans berubah padaku”
Aku yg mendengar hal itu gantian terkejut. Rasanya nggak percaya kalau sebenarnya Adel sudah mencintaiku sejak kami masih kecil.
“Ya sudah. Kalau begitu nggak ada masalahkan. Biar kita simpan hubungan kita ini dari orang lain. Sekarang ayo kita lanjutkan acara kita. Hehehe….”
“Iiihhh…. Udah nggak tahan ya mas”
“Mana ada laki-laki yg tahan lihat bidadari telanjang seperti kamu”

Kembali aku menindih tubuh indah Adel. Aku cium kembali kedua buah payudara Adel sambil sesekali menyentil putingnya dengan lidahku. Setelah puas bermain dikedua payudaranya aku menurunkan posisiku ke bawah Adel sehingga berada kembali di depan memeknya. Akupun mulai menjilati dan menciumi memek dengan buasnya, kujilati semua permukaan memek Adel dengan liarnya.
Adel pun hanya bisa pasrah dan menikmati seranganku, kakinya semakin dibuka dengan lebar. Kuarahkan lidahku ke klitoris Adel, kumainkan dan kuputar – putar ujung lidahku dengan cepat pada klitoris Adel, Adel mendesah dan menggoyangkan pinggulnya, kedua kakinya kini bergantung di bahuku.
Desahan Adel semakin kuat dan sering, kumainkan lidahku, kujilat pula lubang memeknya, lalu kembali ke klitorisnya. Jarikupun tak ketinggalan ikut beraksi, kutusukkan jari tengahku ke lubang memek Adel, dan Adel makin merasa nikmat dengan permainan lidahku dan juga sodokan jariku pada lubang memeknya, tangannya pun meremas – remas dan menjambak rambutku. Sesekali tangan Adel memainkan payudaranya, menghisap putingnya. Cukup lama aku menggarap memek Adel dengan lidah dan jariku.
“Ooouuuhhhh….. mas….. masukin kontolmu dong” pinta Adel yg sudah tdk tahan segera memulai pertarungan ranjang pertamanya bersama denganku.
Tanpa menunggu waktu lagi segera aku posisikan kontolku ke depan gerbang surga milik Adel.
“Mas Hans , pelan-pelan ya. Soalnya aku belum pernah kemasukan benda besar seperti punya mas Hans ”
“Tentu sayang. Mas akan pelan-pelan kok”

Aku menempelkan kepala kontolku di bibir memek Adel dan sedikit-demi sedikit aku mulai memasukan kontolku ke dalam memek Adel. Entah kontolku yg besar atau memek Adel yg kecil, terasa sekali gesekan dinding kemaluan Adel ke kontolku sehingga aku merasakan kenikmatan surga dunia. Perlahan kepala kontolku menerobos ke dalam lubang memek nikmat milik Adel.Tubuh Adel agak bergetar saat kontolku menerobos masuk. Kembali Adel melebarkan kakinya dan menaikkan pantatnya perlahan, hingga batang kontolku masuk seluruhnya ke dalam lubang memek Adel.
“Aaahhhh…..” bersamaan kami mengerang ketuika kontolku menghantam dinding rahim Adel.
Saat kontolku berada di dalam memek Adel, rasanya sangat nyaman, hangat dan berdeyut – denyut dengan nikmatnya. Aku belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini dengan pacar-pacarku terdahulu.
Akupun mulai menggerakkan pantatku naik dan turun. kontolkupun mulai memompa dengan nikmatnya di dalam memek Adel. Sungguh teramat sangat nikmat. Kulakukan dengan perlahan – lahan, tdk tergesa – gesa, sekali – kali bibirku mencium bibir tiptis Adel dengan lembut dan penuh gairah. Kulihat payudara Adel yg besar itu bergoyang – goyang seiring pompaan kontolku di dalam memeknya. Sungguh enak dilihat, satu tangankupun mulai meremas – remas dan memainkan putingnya, sekali – kali kuhisap dan kujilati. Cukup lama juga aku memompa kontolku, Adel mulai mendesah – desah, dan menggoyang – goyangkan pinggulnya…
“Aaahhh…. Aaaahhhh…. Terus mas. Enak banget kontolmu mas. Uuuhh…. Uuuhhh….Ini kontol ternikmat yg pernah Adel rasakan. Aaaahhhh…..”
“Memekmu juga nikmat Adel….. sempit dan enak”

Sekitar sepuluh menit kemudian,
”Oouuhhhh….. Mas…. Adel mau keluar nih. Aaahh.. Aaahh…. Aaaahhhh…….” Erang panjang Adel menyambut orgasmenya kembali.
Kurasakan Memek Adel menyemburkan cairan hangat ke kontolku, Adel nampak lemas dengan ekspresi penuh kepuasan di wajahnya
“Mas Hans hebat juga ya aku sudah dua kali keluar tapi mas Hans baru sekali”
“Kamu juga hebat kok. Memekmu begitu sempit. Pokonya nikmat banget bersetubuh sama kamu”

Aku kembali memeluk tubuh telanjang Adel yg telah penuh dengan keringat pertempuran kami dan membelai rambutnya dengan penuh kasih sayang.
“Mas, jangan tinggalin Adel ya. Adel nggak tau bakalan seperti apa Adel tanpa mas Hans ”
“Iya sayang, Aku nggak akan meninggalkanmu. Mas cinta banget sama Adel. Apalagi memekmu begitu nikmat. Sayang sekali kalau ditinggal. Hehehe….”
“Kontol mas Hans juga enak. Besar dan panjang. Aku sepertinya juga akan ketagihan bersetunuh sama mas Hans ”

“Kalau begitu tunggu apa lagi” Jawabku langsung kembali mencium bibirnya kembali.
Setiap memulai percumbuan aku selalu memulainya denga ciuman-ciuman. Sebab kebanyakan wanita akan gampang terlena jika diberi banyak ciuman.
Ciumanku menuju kearah telinga kanan Adel. Disana aku kulum daun telinga Adel sambil sesekali aku masukan lidahku ke dalam lubang telinganya. Adel bereaksi dengan menggeliatkan tubuhnya dan mendesah-desah. Kembali menurunkan tubuhku untuk mengerjai memeknnya. Terus terang aku benar-benar terangsang dengan memeknya yg gundul. Selama ini tdk satupun dari pacar-pacarku yg mau mencukur bulu kemaluannya. Aku kembali menciumi memeknya dengan sangat rakus.
Aku permainkan memeknya dengan lidah dan jari-jariku. Aku terus kocok lubang memeknnya dengan jari-jariku sementara klitorisnya menjadi mainan lidahku.
“Aaahhh… Aaahhh… Mas…. Nikamat….. Terus mas. Mainin Klitorisku….Uuuhhhh….. Kocok yg cepat mas…. Ahhhhh…..”
Aku seakan mendapat dorongan semangat semakin mempercepat kocokan tanganku pada lubang memeknya dan jilatanku pada klitorisnya pun semakin liar. Bahkan terkadang klitorisnya aku kulum dan hisap sekuat-kuatnya. Ini menyebabkan tubuh Adel menggeliat tdk beraturan,
“Ooooouuuhhh….. mas…. Aku….. kelll…luaaarrr…. Aaaaahhhh……..” Jerit Adel membahana di dalam kamar.
Aku merasakan kembali semprotan cairan orgasme Adel. Tubuh Adel melemas dan tampak nafasnya seperti mau putus. Aku membiarkan Adel menikmati orgasmenya kembali.
Setelah kurang lebih 10 menit mengatur nafas , aku menyuruh Adel untuk menungging. Adel tau kalau aku ingin bersetubuh dengan gaya anjing (Doggy Style). DIa menuruti keinginanku karena dia ingin aku juga merasakan kenikmatan seperti apa yg dia rasakan.
Aku menciumi telinga kiri Adel yg belum sempat mendapat jamahan selama persetubuhan kami kemudian merambat ke bagian leher belakang Adel.
“Aaahhh…. Mas. Kamu romantis banget. Aku belum pernah diperlakukan seromantis ini oleh cowok manapun”. Ciumanku turun melalui punggungnya semakin lama semakin trurn hingga wajahku berada di depan dua buah pantat montoknya.
Pantanya begitu bulat dan montok sehingga membuatku benar-benar gemas. Aku cium pantatnya dengan sedikit sedotan dan gigitan sehingga meninggalkan bercak merah pada pantatnya.
Setelah puas menikmati pantat montok Adel. Aku memposisikan tubuhku dibelakang Adel untuk memulai pertarunagn kami selanjutnya. perlahan aku maju, mula – mula tanganku mulai memegang kedua paha Adel, lalu tanganku mulai melebarkan paha Adel, kuarahkan kontolku secara perlahan, perlahan tapi pasti kepala kontolku mulai memasuki memek Adel.
Adel mulai mendesah, akupun mulai menekankan pantatku ke depan, kini kontolkupun mulai masuk, Adel mulai mendesah, akhirnya kontolkupun masuk seluruhnya ke dalam memek Adel, segera saja aku mulai memompanya, dengan gerakan maju mundur yg berirama, sementara tanganku bergantian meremas – remas payudara Adel yg bergoyang menggemaskan, kurasakan kontolku berdenyut nikmat, memek Adel memang nikmat, kontolku terasa dijepit kuat, karena lubang yg sempit, setiap kali kontolku maju mundur terasa seperti diremas dan dipijat dengan kuat…ah akupun mulai mempercepat goyanganku….Adel juga menimpali dengan ikut menggoyangkan pantatnya yg besar dan seksi itu, kenikmatan yg kami rasakan sungguh luar biasa.
Setelah berapa lama, sambil tetap dengan posisi kontolku di dalam memeknya, tanpa mencabutnya, aku mulai menarik Adel. Aku segera memeluk Adel dari belakang dan perlahan duduk sambil menarik Adel ke pangkuanku.
Kini Adel mulai bergerak memainkan pantatnya, kontolku terasa nikmat sekali, tanganku mulai meremas – remas payudara Adel.
Plook…plookk….plook….semakin nyaring terdengar suara kontolku yg sedang memompa dalam memek Adel yg sudah basah tersebut.
“Ooohh… Ooohhh… Terus mas… Setubuhi aku… Aku milik mas Hans …. Uuuuhhh….” Rintihan Adel semakin membakar semangatku.
Akupun segera memainkan kontolku dengan ganas, sambil berciuman denga Adel dari belakang. mulut Adel mulai mendesah dengan cepat, pantatnya ikut bergoyang mengimbangi setiap sodokan kontolku….Tangan Adelpun meraih tanganku, mengarahkannya agar aku memainkan puting payudaranya, sementara tangan Adel yg satu lagi mulai memainkan klitorisnya.
Kurang lebih 10 menit kemudian, Adel orgasme kembali. Tubuhnya langsung lemas merasakan kelelahan yg teramat sangat. Aku pun menindih tubuhnya dari belakang. Setelah Mengatur nafas kembali aku merebahkan tubuhku disebelah kiri Adel.
“Mas Hans kok kuat sih. Pantesan cewek-ceweknya banyak yg ketagihan” puji Adel.
“Ah, nggak juga. Soalnya tubuhmu indah dan nikmat banget, jadinya sayang kalau buru-buru keluar. Aku masih ingin terus menggeluti tubuhmu sayang”
“Kalau begitu sekarang biar aku yg puasin mas Hans ” jawab Adel sambil merebahkan dirinya diatasku.

Sekarang giliran Adel yg ambil kendali. Diciumnya bibirku dengan penuh nafsu dan gairah yg tak pernah padam. Ciuman turun ke dadaku dan semakin turun hingga kontolku berada di depan matanya.
“Ini dia benda yg bikin aku ketagihan” kata Adel.
Adel kisah bahagia ngentot dengan adik tiri mulai memainkan kontolku dengan tangannya yg halus, enak benar rasanya, jempol tangannya mengurut – ngurut kepala kontolku dengan lembut. Aku hanya bisa merem melek saja merasakannya. Lalu Adel mulai mendekatkan mulutnya ke arah kontolku. Kurasakan rasa nikmat yg luar biasa ketika lidahnya mulai memainkan kepala kontolku. Seluruh tubuhku rasanya lemas tak berdaya.
Lalu perlahan tapi pasti kontolku mulai masuk ke dalam mulut Adel. Nikmat rasanya saat Adel mengulum, menghisap kontolku, juga saat lidahnya menjilati kepala dan batang kontolku. Rasanya tdk bisa kupercaya, kontolku bisa masuk ke dalam mulut Adel yg mungil dan sensual itu, lembut sekali rasanya elusan bibirnya menyentuh kontolku.
Tangan Adel juga mengelus – ngelus bijiku, enaaak banget rasanya. Sesekali mulut dan lidah Adel mengulum dan menjilati bijiku. Service Adel yg enak ini benar – benar membuatku kelojotan dan hanya bisa merem melek merasakan kenikmatan dan sensasi yg luar biasa ini. Sambil mengulum kontolku, sesekali Adel menatapku. Sungguh luar biasa sensasi yg dirasakan saat kita melakukan kontak mata saat sedang diberikan oral seks.
Aku mengambil posisi dudu agar aku dapat melihat lebih jelas kontolku yg keluar-masuk mulut mungil Adel. Ahh… pemandangan yg benar-benar indah. Tanganku memegang kepala Adel untuk membantunya mengatur ritme kulumannya.
“Sekarang waktunya pertunjukan utama. Hehehe” Kata Adel sambil tangannya memegang kontolku, ke dalam surga kenikmatan. kakinya dibuka lebar – lebar, perlahan sambil duduk diarahkannya lubang memeknya ke arah kontolku yg sudah berdiri tegang itu…Jleb…ah nikmatnya. Adelpun segera menggoyangkan pantatnya, naik turun, tangankupun mulai meremas – remas dan memainkan payudaranya. Kuciumi dan kujilati leher dan bibir Adel, Adel mengelinjang kegelian.
Gerakan Adel semakin cepat, memompa kontolku dengan kuat, tangankupun tak ketinggalan menggosok – gosok dan memainkan bagian atas memeknya. Adel menyandarkan kepalanya ke arahku. Desahan nafas kami makin cepat dan bunyi kontolku yg sedang menggarap memek Adel terdengar jelas…Plookk…Plookk…semakin menambah nafsu kami.
“Aahh… Aahh… Mas… Enak…. Ba…nget. Oya….. Setubuih aku….. Ooohhh…. Mas Hans …… Jantan….. Mas Hans …. Perkasa…… Aku ketagihan bersetubuh sama mas…… Aaahhh……” Erang Adel merasakan kenikmatan yg tiada duanya
“Oooohhh….. Mas….. Adel….. Cinta….. Mas Hans ….. Ooohhh…. Terus mas”

Tdk berapa lama tubuh Adel mengejang, nampaknya Adel mengalami orgasme lagi, akupun juga merasakan kontolkupun sudah berdenyut semakin kuat, segera saja aku ikut menggoyangkan pantatku dengan cepat, mata Adel kulihat merem melek keenakkan.
“Adel…. Mas…. Mau….. keluar……”
“Yeeesss….. aklhirnya…… keluarin aja mas….. Aku ingin spermamu….. Aaahhhh”
“Adel……. aku…. nggak…. tahan…. Lagi….. Aaaaaahhhhh…….
”CrEEt…CrEEttt…CrEEEEttt…… cairan sperma menyembur dengan kuat ke memek Adel, kuremas payudara dengan kuat…Aahhh sungguh nikmat yg tiada duanya. Aku dan Adel terdiam sesaat, bibir kami berciuman dengan mesra….
“Mas Hans . Aku benar-benar ketagihan nih. Mas Hans harus tanggung jawab”
“Iya sayang mas Hans akan tanggung jawab. Tapi kita istirahat dulu ya. Nanti lanjut lagi” kata ku berusaha menyabarkan Adel yg sudah naik lagi nafsunya.

Ketika aku melihat jam yg ada di kamar aku cukup terkejut karena sudah menunjukan jam 10 malam itu berarti sudah lebih dari 3 jam kami bersetubuh. Wow kuat juga Adel. BIasanya cewek-ku cuka mampu satu jam setelah itu sudah kelenger.
Aku terlelap dalam mimpi yg indah sampai aku merasakan ada yg geli dibagian kontolku. Ketika aku membuka mata tampak Adel sedang menjilati batang kontolku. Mendapat reaksi seperti itu nafsuku kembali memuncak. Dan malam itu kami melakukankembali pertarungan birahi sampai aku keluar 3 kali dan entah berapa kali Adel orgasme. Kami benar-benar kelelahan sampai aku terlambat untuk berangkat kerja pada pagi harinya.
Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pertempuran birahi selama seminggu penuh. Aku pun menyetujuinya dan aku langsung menghubungi kantor untuk meminta ijin cuti selama seminggu
Selama seminggu penuh tersebut kami terus melakukan hubungan sex dimanapun dan kapanpun kami mau. Bahkan kami tdk pernah memakai pakaian, maksimal hanya CD yg kami pakai sebagai penutup tubuh kami. Dan dress code ini berlanjut sampai setelah acara seminggu penuh birahi itu berakhir. Jadi jika aku pulang kerja maka aku harus melepaskan semua pakaian dan hanya menyisakan sebuah CD. Hanya jika da kerabat atau orang tua atau bahkan teman-teman kami, kami baru berpakaian lengkap dan sopan.
Kehidupan yg kami jalani penuh dengan gairah. Setiap saat, setiap waktu kami selalu melakukan hubungan sex. Entah aku atau Adel yg meminta terlebih dahulu. Pernah suatu ketiak Adel sedang berada di dapur untuk mencuci sayuran yg akan dimasak untuk makan malam dengan tubuh telanjang dan hanya ditutupi apron pada bagian depannya. Aku yg melihat kondisi Adel yg seperti itu mwmbuat gairahku memuncak. Aku memeluk tubuhnya dari belakang dan mencium leher indahnya. Tanganku meluncur ke dalam apron dan menuju ke payudranya yg besar. Aku remas payudar besar itu dengan penuh gairah.
“Aaahhh…. Sabar mas. Nanti nggak matang-matang lo makanannya” kata Adel mengingatkan.
Tapi aku yg telah bernafsu tdk menghiraukan. Bahkan aku lepas CD ku dan menarik pantat Adel kebalakang sehingga pantat Adel menungging kebelakang sementara tangannya berpegang pada tempat cucian. Aku memasukan kontolku ke memek Adel dari belakang. Aku memompa kontolku maju mundur, keluar-masuk memeknya.
Sekitar 10 menit kemudian kami mencapai puncak orgasme bersama-sama. Aku menyemprotkan spermaku ke dalam memeknya. Selama berhubungan aku selalu meyemprotkan spermaku ke memeknya karena baik aku maupun Adel sangat suka merasakan spermaku yg menyemprot ke dalam memeknya. Dan untuk mencegah terjadinya kehamilan Aku menyarankan kepada Adel untuk memekai Spiral dan tetap meminum pil anti hamil.
Hubungan kami dengan kedua orang tua kami masih terjalin sangat baik. Ayahku dan ibu tiriku sangat senang melihat keakraban kami. Yg semakin hari semakin akrab. Padahal mereka tdk tau apa yg menyebabakan keakraban diantara kami. Apalagi kalau bukan sex. Hubungan kami dengan para tetangga aparteman juga masih terjalin sangat baik. Mereka masih menganggap kami adik-kakak yg harmonis. Mereka tdk tau bahwa setiap hari di apartemen sebelahnya selalu terjadi pertempuran birahi antara kakak beradik.
Aku masih tinggal di apartement walaupun aku telah membeli rumah dengan tabunganku sendiri karena rumah itu akan aku gunakan untuk nanti kehidupanku setelah menikah dengan Adel.
Setelah Adel lulus akhirnya aku memantapkan hati untuk melamarnya menjadi istriku. Aku tau pasti orangtua kami tdk merestui, tapi kami tetap menikah dengan hanya mengundang beberapa saksi. Tetapi seminggu kemudian saat acara resepsi kami dikejutkan dengan hadirnya kedua orang tua kami. Mereka akhirnya merestui hubungan kami. Kami sangat terharu ketika mendengar bahwa kami telah direstui. Sekarang aku tinggal dirumah kecil yg telah aku beli sebelumnya bersama dengan istriku yg juga adalah adik tiriku. - Ngesex Dengan Adik Tiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar