Selasa, 02 Februari 2016

Ngentot Anak Kuliahan

Ngentot Anak Kuliahan – Gina saat itu baru berumur 19 tahun. Gina Kuliah di salah satu Kulihan Swasta di Bandung dan dia adalah salah satu bintang kampus dan dia bisa dibilang anak mami. Kecantikannya menggoda sekali sehingga banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya. Bisa dibilang Gina adalah PRIMADONA-nya kampus itu?


cerita-sex-ngentot-anak-kuliahan

Pertama kali mengenal Gina pada saat aku sedang bermain Basket di salah satu Lapangan di Bandung Barat.
Waktu itu aku ingin sekali berkenalan dengannya tetapi aku sedikit malu-malu, soalnya cewek yang satu ini benar-benar cantik dan lain dengan yang aku liat dari biasanya. Gina seorang cewek Indonesia, kulit putih, tinggi 172cm dan ukuran dada 38A bisa dibilang lumayan untuk ukuran remaja yang baru berumur 19 tahun.
Aku akhirnya berkenalan dengan Gina walau aku malu-malu setengah mati, takut ditolak eh gak tahunya aku berhasil berkenalan dengannya!
“Hai… boleh kenalan ga cewek”, sapaku dengan sedikit percaya diri.
“Siapa yaahhh?”, jawab Gina.
“Saya Hendrik? Boleh kenalan ga, kamu siapa?”
“Boleh kok emank siapa yang ngelarang… Aku Gina.”
“Kuliah dimana?? Tanyaku sedikit basa-basi.”
“Ada deh”, Katanya sedikit manja.
Akhirnya kami ngobrol panjang lebar dan aku sedikit berani menanyakan nomor teleponnya.
Malamnya aku mencoba menelepon Gina dan pada saat itu Gina mengangkat teleponku.
“Halo ini Gina ya”, sapaku.
“Iya..ni sapa ya”, Gina menjawab.
“Ini aku Hendrik yang tadi siang berkenalan dengan kamu Gin”, kataku.
“Oh… iya?? ada apa Hen?”
“Engga aku cuma pingin ngobrol aja Gin… Ganggu ga?”
“Engga ganggu kok Hen… biasa aja sama Gina yah.”
Aku mulai membuka topik pembicaraan meskipun sedikit canggung dan tidak tahu apa yang ingin aku bicarakan. Lalu aku mulai memberanikan diri dengan menanyakan tentang kehidupan dia.
“Gina udah punya pacar?”, tanyaku.
“Belum Hen… dulu Gina punya pacar tapi Gina udah putus”, jawabnya.
“Lho putus gara-gara apa sya?”
“udah bosen aja”, jawab Gina polos.
“Gina besok aku pingin ketemuan sama kamu bisa ga?”, pintaku.
“Boleh kok Hen… mau ketemuan dimana?”
“Di BSM aja Gin mau??”, tanyaku.
“Boleh jam 3 sore yah pas Gina pulang Kuliah”, jawabnya.
“Ok… selamat malam Gin”, jawabku sebelum menutup pembicaraan.
Besoknya jam 3 sesuai kesepakatan kami bertemu di BSM… Gina berdandan sexy sekali pada saat itu dengan baju yang teramat sangat menggoda… Ingin sekali aku menyetubuhinya tetapi aku masih perjaka… tidak tahu caranya bagaimana ML…
Kami ngobrol panjang lebar sampai jam 6 sore sambil makan-makan… Tak terasa pada saat mau mengantarkan Gina pulang hujan turun deras sehingga aku menetap di mobilku.
Aku bertanya pada Gina,
“Mau es krim ga say?”, aku memanggil dia dengan sapaan “say”, eh ternyata dia juga balik meresponseku dengan perkataan
“mau donk say”. Cuaca saat itu mendukung sekali… cuaca hujan gerimis dan pada saat itu kami berdua di mobil.
Aku membelokkan mobilku ke parkiran mobil.Gina bertanya,
“Ngapain kita ke parkiran say?”
“Gak apa-apa kok say… aku cape aja”, aku mulai memandangi buah dada Gina yang pada saat itu menggoda sekali… ingin sekali aku menjilati puting susunya itu…
Gina melihatku dan ia berkata
“Ikhhh.. Hendrik nakal liat-lihat perabotan Gina… bayar tauuuu!? Masa liat gratis, ga bayar”, ucapnya manja.
Aku hanya bisa tertawa dan dalam hatiku aku ingin sekali mengecup bibirnya… aku mulai memberanikan diri untuk mencium mulutnya walaupun Gina menolak tapi aku terus memaksa dan pada akhirnya dia tidak bisa mencegah aku untuk menciummnya. Aku melumat bibirnya dengan sangat lembut dan tak disangka Gina membalas ciumanku dengan ganasnya.
Gina bertanya kepadaku,
“Hendrik udah pernah ML belum?”
“Belum”, jawabku.
“Gina juga masih perawan Hen… Gina ga tau bagaimana caranya ML.”
Serasa sudah mendapatkan lampu hijau dari Gina, aku mulai memberanikan diri tuk membuka pakaiannya. Gina malah memberikan posisi tuk memudahkan aku membuka pakaiannya. Aku membuka branya yang warna hitam itu… WOW dada Gina yang berukuran 38A langsung aku kulum dan Gina berteriak kecil,
“Aaachh… geli Hen! Jangan cuma satu doank donk say… sebelahnya juga donk say”, aku mulai menjilati puting susu bagian sebelahnya.
Gina yang merasa bergairah mulai membuka pakaian dan celanaku. Aku pun juga membuka celananya dan kami berdua pun dalam keadaan telanjang bulat di dalam mobil. Pada saat itu tmpt parkir sedang mendukung: tidak ada satu orang pun yang melihat kami.
“Kulum kontolku donk say”, pintaku.
“Gina ga pernah ngelakuin ini satu kali pun Hen”, jawabnya.
“Aku juga blm pernah melakukannya Say… jadi kita sama kan”, kataku.
“Iya saya coba deh”, jawabnya.
Gina mulai mengemut kontolku dan dia merasa enjoy mengemut kontolku yang berukuran 19cm. Aku juga mengelus bibir vaginanya dengan tanganku. Dia mengerang, “emh..ehm..ehm..”, tanda dia mulai bereaksi pada sentuhan tanganku…
Aku yang tidak tahan dengan vaginanya. Aku mulai membaringkannya dan langsung menjilati vaginannya.
“Ouchh… nikmat bangat say,terusssss….achh..achh “, Gina mendesah dan aku terus menjilati klitorisnya dan pada akhirnya dia mendesah tidak karuan.
“Aahhhh… achhhhhh Hen akuuu keluarrrr…achhh?!”, keluarlah cairan putih dengan baunya yang khas.
Gina tak mau kalah. Dia ingin mengulum kontolku. Kami melakukan gaya 69 di jok mobil belakang. Gina mengemut kontolku dengan ganasnya. Dikocok-kocok dan diemut dengan ganas. Maklum baru pertama kali kami melakukannya. Lalu aku yang sudah tidak tahan… aku mulai menyuruhnya merebahkan diri dan mengangkat pahanya sehingga tampaklah memeknya yang merah dan menggoda itu.
“Aku masukin ya say?”, tanyaku.
“Iya say tapi pelan-pelan yah… Gina masih perawan.”
Aku mulai memasukan kontolku ke liang vaginanya pelan-pelan. Sulit sekali memasukan kontolku ke liang vaginanya saking rapatnya. Gina berteriak,
“Ahhh… sakiiittt Hen!”.
Aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan-pelan. Gina yang membalasnya dengan menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan terhadap memeknya yang sangat nikmat itu…
“Ahhhh… sakittt Hen”, aku mulai mempercepatkan gerakan maju-mundur.
Gina berteriak, “Ahhhhhhhh”, aku mengeluarkan kontolku dari memeknya dan langsung keluarlah darah segar membanjiri jok mobil belakangku.
“Saay lanjut ga? Nih… aku belum apa-apa tau”, tanyaku…
“Iya say lanjut aja… Gina siap kok”, jawab Gina.
Lampu hijau nih… aku mulai memasukan kontolku ke memek Gina lagi… Gina sangat menikmati tusukan kontolku ke liang vaginannya.
“Say…Gin..ya kee…luarrr”, dan pada saat itu cairan putih itu keluar. Ternyata dia orgasme. Cairan putih itu membanjiri kontolku yang nikmat dijepit oleh dinding dinding memek Gina. Kontolku masih berada di dalam memek Gina.
“Kamu belum keluar Say?”, tanya Gina.
“Belum Say”, jawabku.
Aku meneruskan tusukan ke memek Gina dan Gina terus mengerang… suara teriakannya membuat aku tambah bernafsu.
“Aachh… achhh….achhhhh.achhhhhh..He…nnn… km heee..batt sayyy…”, dan tiba-tiba Gina mengeluarkan lagi cairan putih. Dia orgasme untuk yang kedua kalinya.
“Kamu belaum keluar-keluar juga Say. Cepat keluarin donk Say, udah malam”, pintanya.
“Ok say”, jawabku.
Aku mulai mempercepat gerakanku. Menggenjot memek Gina dengan sangat cepat.
“Acchh… achhh… achhhh… achhh”, Gina mendesah menikmati setiap tusukan kontolku yang belaum pernah dia rasakan sebelumnya. Aku yang hampir orgasme semakin mempercepat gerakan kontolku keluar masuk memek Gina.
“Sayyy… aku mau keluar nihhhhh”, ucapku.
“Keluarin di luar ya say jangan didalem”, pinta Gina.
Aku akhirnya orgasme dan mengeluarkan spermaku ke dada Gina yang lumayan besar itu.
“Ccroott… crootttt…”, aku menumpahkan ke dadanya dan sebagian ke mukanya.
“Thanks ya Say… kejadian ini ga bakalan aku lupain”, kata Gina.
“Sama-sama say… aku juga ga akan melupakan kejadian ini.”
Akhirnya kami selesai ML dan kami memakai pakaian kami kembali. Dan saatnya mengantarkan Gina pulang kami sempat berciuman pada saat aku mengantar dia sampai depan rumahnya.
Aku dan Gina tidak akan melupakan kejadian dimana aku melepas keperjakaanku dan dia memberikan keperawanannya. Kami tidak berhenti sampai disitu saja. Kami melakukannya lagi di rumahnya pada saat rumahnya sepi. Setidaknya aku dan Gina setiap akhir weekend diisi dengan ML.
Meskipun aku tidak ada hubungan apapun dengan Gina… meskipun aku sekarang sudah menetap di Ciparay dan aku sudah mendapatkan beberapa pelajaran dari cewek cewek yang ada disini tapi Gina telah memberikan pelajaran yang sgt berarti kepadaku.
Good-bye Bandung… I’m coming Ciparay! Thank you Gina. - Ngentot Anak Kuliahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar